Selasa, 02 Oktober 2018

Pendidikan Dimata Sang Tokoh




Pendidikan Dimata Sang Tokoh

Berbicara tentang Pendidikan ,pasti kita akan ingat seorang tokoh besar pendidikan yang sangat berpengaruh dan cerdas ,beliau bernama Raden  Mas  Soewardi Soejaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara .Seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia,kolumnis,politisi dan pelopor pendidikan  di Indonesia.

Pandangan beliau mengenai bahwa pendidikan “tidak harus “ berada di dalam suatu ruangan yang membosankan dan membuat jenuh.Ini di buktikan dengan beliau membangun “Taman Siswa” di daerah Yogyakarta.Tujuan di bangunnya taman siswa adalah bahwa siswa belajar di alam terbuka dan dibebaskan untuk memilih apa yang ia suka dan memahami serta mempelajari secara lebih mendalam tanpa harus dituntut untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

Sistem pendidikan ini dicontoh oleh negara yang meraih peringkat pertama dalam sistem pendidikannya adalah negara Firlandia. Konsep – konsep dan ilmu – ilmu pendidikan di negara tersebut.menganut pendahulu kita yaitu Ki hajar Dewantara.Di sana Professor dijadikan  Seorang Kepala Sekolah di SD,TK,dan PAUD.Hal ini  dimaksudkan agar sistem pendidikan lebih terstruktur dan dilakukan oleh orang yang berkompeten dibidangnya.
Sistem pendidikan dan pengajaran sama dengan sistem pendidikan yang ada di pondok pesantren.Belajar terstruktur dan terprogram namun menyenangkan.
Misalnya: jadwal pembelajaran sudah ditentukan ,namun pada saat pembelajaran berlangsung siswa diberikan kebebasan sesuai dengan minat peserta didik.Kebebasan disini juga ada konsekuensinya jika dia sudah memilih sesuai dengan minatnya.Seorang peserta didik berminat mempelajari gitar,jadi selama pembelajaran dia harus mengusai materi gitar hingga fasih.

Pendidikan Indonesia,kita akan berbicara mengenai sistem ,kurikulum,RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),dan muatan – muatan pembelajaran yang begitu banyaknya.Sehingga membuat peserta didik menjadi bosen dan jenuh.
Moh Aniq.KHB seorang dosen pada mata kuliah Filsafat Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan UPGRIS, beliau mengatakan “Mahasiswa selalu bangga apabila mengikuti study banding di luar negeri khususnya di negara tetangga kita Malaysia,yang pada kenyataannya sistem pendidikannya lebih ringan dan terkesan santai dibandingan di negara kita,seharusnya kita bangga dan bersyukur ,karena kita memiliki orang – orang yang cerdas di dunia pendidikan yang patut kita jadikan panutan ,diantaranya Ki Hajar Dewantara ,B.J.Habibie dan Moh .Aniq KHB .guraunya….”

Beliau juga membahas mengenai filsafat ilmu dan filsafat pendidikan ,menurut sudut pandang beliau filsafat ilmu merupakan pengetahuan yang mempelajari filsafat secara global dan filsafat pendidikan merupakan pengerucutan dari filsafat ilmu yang membahas tentang pendidikan.

Membahas mengenai pendidikan juga tidak akan terlepas dengan namanya “Metode pembelajaran” .Metode Pembelajaran  di Indonesia yang cocok untuk orang – orang nusantara adalah bercerita,karena orang yang bermonolog lebih sulit dibandingan bermain bersama – sama dengan lawan lain.Untuk menyatukan suatu kerangka pengetahuan yang berasal dari ilmu – ilmu pendidikan yang lain.Akal seseorang jika digali dan diasah kembali akan memunculkan pemikiran – pemikiran luar biasa serta memiliki rumusan –rumusan fisika yang dasyat,seperti Albert Einstein.

Orang – orang yang formalisme dan disiplin admistratif merupakan orang – orang yang belum fasih ilmu,namun orang – orang yang berilmu tinggi lebih banyak bukan dari kalangan orang yang rapi,bersih,disiplin dan formalism,namun sebaliknya  mereka berpenampilan seperti seorang yang yang tidak terduga ,kotor ,tidak terawat  dan lebih parah nya lagi mereka menyamar menjadi orang gila.

Dalam pembahasan ini beliau  mengatakan “ Akhlak yang sudah membentuk namanya adab dari adab menjadi peradaban.Di dalam bahasa arab adab diartikan sastra.Manusia yang memiliki laku sastra adalah susastra.”

Kesadaran berpendidikan nasional muncul dari rasa kemerdekaan yang berasal dari pandangan normatif .Kemerdekaan tidak hanya di maknai dengan bebas dan tidak terikat dengan apapun ,namun ada batasan – batasan yang harus dipahami.

Ciri – ciri kemerdekan dalam pendidikan Ki hajar Dewantara antara lain :
1)      Berdiri sendiri /Independents.
2)      Tidak tergantung dengan orang lain.(tidak menggantungkan)
3)      Dapat mengatur dirinya sendiri.

Kemerdekaan dalam arti sempit adalah bebas.
Kemerdekaan dalam arti luas kebebasan yang  dimilki oleh seseorang ,namun ada batasan – batasan yang harus diikuti.






laman terkait :

 1. Abu rizal bakri (15120482) klik disini
 2.Ika Sofiana (15120299) klik disini
 3.Nofiana Ulfa (15120055) Klik disini
 4. Isna zulfa (15120265)    klik disini
 5.Amalia Ayu Lestari(15120065)     klik disini  
 6.Muhammad Khoirul Ulum(15120248) Klik disini
 7.yulanta ilham amalia (15120276)  Klik disini
 8. Anita Tri Yuniarti  (15120247)    klik disini
 9. Afif Zainal  (15120096)     klik disini
10.Azzah Nurlaela  (15120245)   klik disini
11.Suci Yulianti Lestari (15120379) klik disini
12.Feby Rohma Awalia (151202093)     klik disini
13.Angilia Herli Lutfiyani (15120088)  klik disini
14.Risha Ardhanty (15120079)   klik disini
15.Sri Kartika Asih(15120388)   klik disini
16.Bayu Kurniawan(15120057)  Klik disini 
17.Nida Nur Fauziah (15120094) Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TIGA PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

Berfikir merupakan suatu hal yang memang sudah biasa dilakukan oleh seluruh manusia.Namun berfikir mengenai obyek tertentu dan mencipt...