Kamis, 18 Oktober 2018

ESENSI DIRI SENDIRI (IKA SOFIANA)



                                                             Esensi dari Diri Sendiri

Diri adalah saya,aku ,beta,inyong merupakan panggilan untuk menggenalkan atau kata ganti untuk kita menyebutkan diri kita saat kita berbicara atau memperkenalkan diri kita kepada orang lain.Tanpa kita sadari sering kali kita mengutarakan diri kita mengagung – agungkan diri kita saat kita berbicara dengan orang lain.

Kita merupakan seorang manusia yang diciptakan oleh Tuhan dari sel sperma dan sel telur kemudian menjadi segumpal darah lalu menjadi segumpal daging .Mahkluk hidup yang tercipta dengan kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk yang lain.Manusia di turunkan ke bumi dengan wujud penciptaan yang utuh dengan akal dan nafsu.Namun apakah kita pernah berfikir bahwa pada saat kita selalu mengutarakan kata “diriku ,aku ,iki lo aku,saya ya saya.Tanpa menyadari dan tersirat di fikiran kita sendiri.

“Aku ini dibentuk dari berapa bagian ? “
“Apa yang melekat di dalam diriku? “
“Sifat apa saja yang ada di dalam diriku?”
“Benarkah Tuhan menciptakan dengan begitu banyak sifat ? “
“Sudahkah aku menjadi seseorang atau menjadi suatu makhluk yang diciptakan sesuai dengan tujuan awal aku diciptakan?”
Saya rasa anda sama dengan saya tidak pernah berfikir samapai sejauh dan sedetail itu kepada diri anda.
“Benar dengan adanya suatu ungkapan Kenali diri anda sendiri sebelum anda mengkrikitik dan mendeskripsikan orang lain”

 Diri di bagi atas 4 bagian : 

1. Dzat 
2.Sifat
3.Asma
4.AF'al

                Dzat merupakan esensi pokok secara dirimu.Sifat adalah karakter dari diri sendiri.Asma adalah realitas diri. Af ‘al merupakan tindakan – tindakan mulia yang ada pada diri kita.
Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan bahwa “ Manusia sebagai titah Tuhan yang alami.
Moh .Aniq KHB mengatakan bahwa “ Manusia adalah manifestasi dari Tuhan”
       
  Manusia adalah manifestasi dari Tuhan arti dari pernyataan ini adalah Tuhan tidak perlu dikenal secara langsung,namun Tuhan dapat dikenal dengan Tuhan menghadirkan ciptaannya,seperti menciptakan tumbuhan,hewan dan terutama menciptakan manusia.Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang memiliki akal dan nafsu.

Namun,sayangnya manusia menyalagunakannya dengan tidak semestinya.Manusia diciptakan untuk menjadi kholifah di bumi.Namun mereka menjadi seorang kholifah yang tidak jujur dan berdusta.Citra Tuhan hadir melalui gerakan manusia.Gerakan Tuhan berbentuk apa tergantung  pola pikir dan tingkah laku manusia di bumi.Manusia adalah titah Tuhan karena kehadiran Allah ditakdirkan melalui asma – asma yang dihadirkan melalui asma – asma.Asma yang dimaksutkan disini ialah tindakan – tindakan yang tercipta atas tindakan – tindakan yang dilakukan.

Berangkat dari Tuhan manusia dititipkan sifat – sifat Tuhan .Namun ,tidak sama dengan sifat – sifat yang dimiliki Tuhan.Sifat – sifat yang dimilki oleh manusia merupakan hanya sebagian kecil dari sifat Tuhan.Sifat terbentuk dari pendidikan karakter sesorang itu dari pendidikan orang tua di rumah ,lingkungan dan sekolah.Di sekolah kita selalu di ajarkan mengenai “Pendidikan karakater” yang mengatakan dapat membentuk anak didik yang  memiliki sifat yang baik serta berakhlak mulia.Pernyataan tersebut hanya isapan jempol biasa.Hingga saat ini tidak ada pembuktian yang mukhtahir mengenai hal tersebut.
Ada suatu hal yang menjadi perdebatan dikalangan masayarakat.Pendidikan Rohani dan Pendidikan Jasmani situ berbeda serta Pendidikan agama dan Pendidikan umum itu suatu yang berbeda pula.Namun pada kenyataanya agama 100 % umum ,umum 100 %.agama.Pada kenyataannya juga yang dikatakan pendidikan yang berada lingkup agama saja tidak dapat mencakup segala aspek namun pada kenyataanya dan hakikatnya pendidikan agama lah yang merupakan pendidikan umum yang mencakup segala aspek kehidupan.kesalahkaprahan ini yang perlu diperbaiki pada dunia pendidikan kita.
Itulah yang menjadi derita bangsa kita ,bangsa kita dipisah – pisah.Bukan secara fisik kita dipisah namun,namun secara psikis kita dipisahkan.Hingga saat ini pula kita tidak dpat mengetahui secara pasti siapa yang memisahkan bangsa kita sampai seperti ini.Abad 12,abad 16 dan Abad 18,kita berupaya untuk bersatu dan kembali seperti semula namun belum bisa hingga saat ini.
Ada sebuah ungkapan yang sangat perlu dingat dan di lakukan.
            “Hal yang sangat perlu diperhatikan dan di ingat Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum,Jika ia tidak berusaha mengubahnya sendiri.”
         “Nasib itu diibaratkan menu kita tinggal memilih yang kita sukai”




Link terkait 

1. Feby Rohma Awalia       15120093 klik disi
2. Ahmad Ghofur            15120127 klik disini
3. Vitriana Dara Hayufani 15120149 klik disini
4. Dodi Yugantara   15120485 klik disini
5. Lilik Fatchurrahmad  15120 Klik disini
6.Linda Prima Safira 15120115 klik disini
7.Nur Novianti 15120051 Klik disini
8. Isna Zulfa 15120265 klik disini
9. Dwi Kurnia Ningsih 15120062Klik disini
10.Indra Pramono 15120089  Klik disini
11.Ika Sofiana 15120299 klik disini
12.Yulanta Ilham Amalia 15120276 Klik disini
13. Azzah Nurlaela 15120245 klik disini
14. Afif Zaenal. 15120096  klik disini
15.Yasinta Juwita P.  15120071 klik disini
16.Sri Kartika Asih  15120388 klik disini
17.Anita Tri Yuniarti 15120247 klik disni
18.Irma Anggraeni Aida 15120074 klik disini
19.Suci Yulianti L.  15120379 Klik Disini
20.Sesty Isdayanti 15120066 klik disini
21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TIGA PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

Berfikir merupakan suatu hal yang memang sudah biasa dilakukan oleh seluruh manusia.Namun berfikir mengenai obyek tertentu dan mencipt...